BERITABETA.COM, Bula — Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Abdul Mukti Keliobas sangat berharap program Tol Laut yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo, untuk pengangkutan logistik kelautan secepatnya terealisir di Kabupaten SBT.

“Dengan kunjungan Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keamanan dan Kemaritiman Republik Indonesia Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lanana, diharapkan pemerintah pusat dapat memperhatikan Kabupaten SBT utamanya di bidang kelautan,” harap Abdul Mukti Keliobas dalam rapat Assesment Teknis Kegiatan Pelayanan Publik Angkutan Barang di Laut atau Tol Laut SBT, yang digelar di Pandopo Bupati SBT, Bula, Rabu malam, (24/03/2021).

Bupati mengemukakan, Kabupaten SBT merupakan wilayah paling timur yang memiliki luas wilayah mencapai kurang lebih 13,200 Km² dan punya banyak pulau. Sehingga, tuntutan pengembangan bidang kelautan di daerah yang ia pimpin saat ini, menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan oleh pempus.

"Terkait tol laut di wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur ini, harapan kami semoga secepatnya terealisasi. Ini demi kesejahteraan masyarakat SBT," tandasnya.

Sementara itu Stafsus Menhub Bidang Kemanan dan Kemaritiman Republik Indonesia Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lanana mengatakan, kunjungan kerja ini adalah sebagai evaluasi teknis untuk dapat menghadirkan pelabuhan tol laut di Bula.

Dimana dengan dilakukan program Tol Laut ini untuk disparitas harga atau persamaan harga kebutuhan bahan pokok dengan wilayah lain.

Dengan demikian, kata Buyung, akan meningkatkan serta memacu kegiatan ekonomi menjadi subur di wilayah SBT.

"Dari pembangunan infrastruktur itu bisa membuat peredaran kebutuhan bahan pokok sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang mana dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pelabuhan Bula pernah diusulkan menjadi tol laut, dimana kapal-kapal yang akan sandar sudah harus menggunakan sistem contenerise (conteiner).

Namun saat meninjau Pelabuhan yang berada di Desa Sesar Kecamatan Bula itu, ternyata Pelabuhan Bula masih memiliki banyak kekurangan, sehingga harus dilengkapi untuk mencapai sistem teknis dan kriteria suatu pelabuhan tol laut.

"Fasilitas Pelabuhan untuk Tol Laut ini panjang pelabuhan minimal 80 meter. Namun Pelabuhan Bula masih 50 meter. Peralatan bongkar muat atau tracking, forklip untuk proses tafing dan striping juga harus diperhatikan," beber Buyung.

Ia pun berharap pembangunan Pelabuhan Tol Laut di wilayah kabupaten SBT, bisa secepatnya terealisasi. Namun kapasitasnya hanya sebagai Satfsus Menteri Perhubungan yang diutus untuk melakukan survey, bukan sebagai pengambil keputusan.

"Saya hanya sebagai tim survey dan semua akan saya laporkan kepada pak menteri perhubungan, dan direktur jenderal perhubungan laut sebagai pengambil keputusan," janjinya. (BB-AZ)