Dampak Eksploitasi PETI di Gunung Botak Cukup Berbahaya
Dikatakan, jika tidak dikelola dari sekarang, maka akan memberikan kesan buruk terhadap seluruh potensi yang ada di situ. Bukan hanya tentang alamnya saja, tetapi lingkungan manusianya, sosial budayanya dan lain-lain.
"Bayangkan, kalau ketidak terkendalikan itu dibiarkan begitu saja, maka sosial budaya kita juga akan rusak.Kenapa? Karena kita tidak akan mampu untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang rusak. Pasti budaya akan rusak.Ekonomi apalagi,"tutur Djar.
Sebelum melapor ke Gubernur, Djar mengaku telah melakukan beberapa langkah diantaranya ; menginstruksikan kepada Kepala Dinas yang memiliki tupoksi untuk secara administratif mengawal migrasi masuk dan keluar arus manusia.
Kemudian mengawasi perdagangan bahan kimia berbahaya yang tidak terkontrol.
"Kami juga malah memberi suatu wilayah administrasi khusus, menginstruksikan untuk dibukanya RW atau RT baru di wilayah itu sehingga lebih mengontrol pada aktifitas administrasi dan aktifitas pembangunan, bahkan perdagangan zat-zat kimia yang beredar tanpa kendali dan tidak dilakukan oleh orang profesional. Nah ini langkah yang sudah sangat tepat, sehingga pengelolaan lingkungannya bisa terjaga,"papar Djar.
Ditanya apakah akan ada petutupan areal Gunung Botak? Djar mengatakan, penutupan adalah tindakan yang bisa berhadap-hadapan dengan situasi.
“Kita mengendalikan dari unsur hulunya. Kalau hulunya tertib, maka ke tengah hingga hilir pasti tertib,"tutup Djar (*)
Pewarta : Abd. Rasyid T
Editor : Dhino Pattisahusiwa