BERITABETA.COM, Ambon — Tuntutan perolehan hak Particitipating Interest (PI) 5,6% oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), dinilai Tokoh Masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar sudah sangat rasional.

"Hemat saya permintaan 5,6% itu justru sangat rasional. Bahkan jika menyimak pernyataan Lekipiow justru bagi kami malah kurang. Karena kita harus tambah rasionya lagi," kata Dominikus Savio Kelyombar Tokoh maasyarakat KKT kepada beritabeta.com di Ambon, Selasa (23/03/2021).

Ia tidak sependapat dengan Dr. Lekipiow yang menyebut Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar harus rasional meminta jatah PI 5,6% dari 10%.

Dominikus menilai pernyataan Dr. Lekipiow itu sama halnya 'menggantang asap di atas awan'. Alasannya, permintaan jatah PI 5,6% dari 10% Blok Masela oleh KKT merupakan sikap rasional.

Menurutnya, apa yang diperjuangkan Pemerintah KKT saat ini untuk menyelamatkan daerah penghasil, utamanya seputar dampak yang akan dirasakan masyarakat saat beroperasinya gas raksasa tersebut.

Bila tuntutan jatah KKT tidak direspon, kata dia, kedepan bukan hanya dampak dari Zona Ekonomi Eksklusive atau ZEE, tapi Provinsi Maluku dan KKT akan menjadi daerah bebas dari siapa saja yang akan masuk.

"Karena tidak ada regulasi yang melindungi Maluku dan KKT dari beroperasinya Blok Masela nanti,” tandasnya.

Ia mengatakan, rincian instrumen ekonomis dan hukum adalah dua hal yang menjadi argumentasi atau dapat dipertanggungjawabkan tentang tuntutan hak PI oleh Pemda KKT.

Ia khawatir bagaimana semua itu bisa tejadi jika dalam tour, Amdal, Master Plane dan action plan selama ini terkesan ditutup-tutupi.

"Bahkan tidak menutup kemungkinan apa yang disampaikan oleh Dr. Lekipiow adalah sebuah kekhawatiran dan ketakutan atas dampak global khususnya Maluku dan KKT," katanya.

Ia berharap, Pemerintah Pusat, Pemprov maupun Pemda KKT agar menyiapkan seluruh regulasi tentang hak-hak dan kewajiban masing-masing. “Soasl ini harus dibicarakan secara jujur, terbuka, akuntabel serta melibatkan semua unsur,” timpal Dominikus. (BB-ZA)