BERITABETA.COM, Tual –Warganet di Kota Tual, dihebohkan dengan sikap DPRD setempat mengusulkan pembelian 1 unit helikopter  saat menanggapi Laporan Kerja Pertanggungjaban (LKPJ) Walikota Tual Adam Rahayaan beberapa waktu lalu.

Sontak usulan ini, menjadi buah bibir. DPRD Kota Tual menganggap rekomendasi pembelian 1 unit capung besi ini menjadi hal penting dan dianggap relevan, untuk melayani kebutuhan masyarakat pada kondisi yang mendesak.

Menyikapi sorotan warganet di dunia maya soal rekomendasi pembelian helikopter ini, Anggota DPRD Kota Tual yang juga Ketua Fraksi Tual Bangkit, Taufik Hamud, Jumat (19/6/2020) menyampaikan klarifikasi atas berbagai tudingan miring ata apa yang direncanakan itu.

“Memang benar rekomendasi DPRD Kota Tual terhadap LKPJ Walikota Tual 2019 tentang pentingnya satu unit helikopter dalam melayani masyarakat di pulau – pulau. Helikopter itu untuk menjawab kebutuhan emergensi, seperti pelayanan kesehatan dan kebutuhan urgen lainya di Kecamatan pulau – pulau Kur, Tayando Tam dan Kur Selatan, Kota Tual,” kata Taifik Hamud kepada beritabeta.com di Tual.

Taufik menegaskan, hasil kerja DPRD Kota Tual sudah rampung dalam dokumen LKPJ Walikota Tual tahun anggaran 2019 dan pendapat DPRD Kota Tual sudah tertuang di dalam rekomendasi LKPJ.

Politisi Partai Golkar Kota Tual ini menjelaskan isi rekomendasi DPRD Kota Tual yang dituangkan dalam LKPJ Walikota Tual 2019 itu, karena  Kota Tual adalah kota yang secara geografis, terdiri dari sebaran pulau besar dan kecil.

Selain memiliki laut yang berbentuk selat, kata Taufik,  iklim dan cuaca yang sering tidak menentu menjadi kendala tersediri selama ini, sehingga sebagian besar masyarakat Kota Tual yang mendiami tiga kecamatan yakni Tayando Tam, Kur dan Kur Selatan, kerap kesulitan dalam pelayanan.

“ Masyarkat di pulau – pulau itu, sulit memperoleh pelayanan kesehatan dan pendidikan, karena letak yang jau dari ibu kota kecamatan, untuk itu dalam menjawab hal ini, DPRD merekomendasikan kepada Pemkot Tual untuk dapat menyediakan satu unit helikopter sebagai sarana transportasi cepat,”tandasnya.

Ia mencontohkan, ketika ada pasien yang sakit unit transportasi itulah  yang akan dipergunakan untuk mengangkut pasien rujukan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tual.

Untuk itu, kata dia, dengan berkembangnya opini media sosial yang berisi cemohoan dan kritik kepada DPRD, maka hal ini harus diluruskan, karena berbagai pendapat dan pikiran yang berkembang di media sosial, seakan – akan helikopter ini untuk angkut penumpang, padahal dimaksudkan untuk pelayanan emergency kesehetan masyarakat di pulau – pulau.

“ Dokter kita minim di Kota Tual, termasuk sarana dan prasarana pendukung  yang kita bangun di tiga kecamatan, seperti Puskesmas dan Puskesdes, belum memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal, karena berbagai keterbatasan seperti dokter, obat-obatan, air, listrik dll, “ tadas Hamud.

Selain itu, Hamud menambahkan, helikopter itu juga bisa difungsikan untuk pencarian atau penyelamatan orang yang mengalami kecelakaan.

“ Jangankan di awal tahun silam, di awal tahun 2020 sampai detik ini ada korban meninggal beberapah hari lalu sebanyak 10 orang basudara warga pulau-pulau Kur yang tak bisa diselamatkan. Seandainya ada transportasi udara, maka lebih cepat dan dapat diketahui, keberadaan mereka, “ bebernya.

Atas usulan ini, Taufik meminta agar rekomendasi helikopter ini jangan menjadi polemik di masyarakat. Pasalnya, hal ini mengingatkan kembali pihaknya ketika berada di periode lalu, soal perjuangan DPRD Kota Tual dalam mengusulkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 20 Megawatt.

“ Saat perjuangan itu, banyak yang telepon bahkan di media sosial Facebook banyak yang menyindir di Langgur sudah ada PLTD, lalu untuk apa dewan perjuangkan PLTMG 20 Megawatt?, Kami berjuang hari ini bukan untuk sekarang, untuk masa depan Kota Tual yang lebih jauh, “ terangnya.

Hasilnya, kata Hamud, perjuangan DPRD Kota Tual periode lalu membuahkan hasil, dengan hadirnya PLTMG 20 Megawatt di Kota Tual yang saat ini dinikmati masyarakat demi mendukung program pembangunan dan kepentingan investor masuk di daerah ini terkait listrik.

“ Saya tegaskan, saya tidak akan mundur sejengkal pun dalam rangka memperjuangkan kepentingan rakyat, “ tandasnya.

Menyoal tentang estimasi harga helikopter, Hamud mengaku DPRD Kota Tual dalam mengeluarkan rekomendasi tidak menyimpulkan kalau tahun 2021 helikopter itu sudah ada.

“Kami suport pemerintah, bagaimana caranya kita lakukan pengadaan satu unit helikopter di daerah ini. Setiap helikopter kan ada klasifikasi, soal anggaran jangan kita berpolemik, bangun daerah haru berpikir besar, kalau daerah tak mampu, kita datangi Pempus minta bantuannya, “ ujarnya.

“Saya lihat di medsos banyak yang sindir seakan ini ide gila, saya minta PNS Pemkot Tual jangan berpolitik. Ada yang centil dewan ini menghayal, ya benar harus berhayal demi kepentingan rakyat, “ sesal Taufik atas sikap netizen (BB-OL)