"Dosis pertama sebanyak 213.236 orang [85,79 persen], dosis kedua 142,579 atau 52,0 persen, dan dosis ketiga untuk tenaga Kesehatan sebanyak 1.991 orang [4,1 persen]. Lansia 62,8 persen, dan anak sekolah 85,2 persen,"bebernya.

Dia mengakui pada 23 November 2021 lalu di Kota Ambon sudah nol kasus Covid-19. Tetapi kondisi saat ini berubah. Sebab pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Ambon kini ada dua kasus baru.

"Memang sebelumnya [23 November 2021] itu sudah nol kasus. Tetapi sekarang ada dua kasus terkonfirmasi positif Covid-19," ucapnya.

Dia menerangkan, dua kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut berasal dari wilayah Negeri Passo, dan Kelurahan Lateri Kecamatan Baguala.

"Dua pasien terkonfirmasi Covid-19 ini dari Passo dan Kelurahan Lateri. Mereka kini dirawat di rumah sakit. Kami juga tengah melakukan tracking terhadap orang-orang terdekat dengan dua pasien tersebut,” tukasnya.

Menurutnya, dua kasus baru ini akan berpengaruh terhadap peta zonasi dan skor di kota Ambon. Padahal skor [Ambon] saat ini cukup bagus.

Dia menilai, wilayah Kota Ambon masih rentan dengan penularan Covid-19. Alasannya karena mobilisasi masyarakat masuk dan keluar kota Ambon sangat banyak. “Kondisi kerentanan penularan virus corona di Ambon masih rentan,"jelasnya.

Dia menyarankan

Langkah pencegahan agar penularan Covid-19 tidak meluas di wilayah Kota Ambon, harus dilakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat, dan melaksanakan program vaksinasi terhadap warga.

Wendy menyadari, untuk mempertahankan nol kasus sangat sulit. Sebaliknya, jika semua warga taat protokol kesehatan dan mau ikut program vaksinasi, dengan sendirjya dapat mengendalikan sekaligus mencegah kasus terkonfirmasi poistif Covid-19.

Dia berharap pada perayaan natal dan pasca tahun baru 1 Januari 2022 mendatang di Kota Ambon tidak terjadi peningkatan kasus. (BB)

 

Editor: Redaksi