BERITABETA.COM, Ambon  – DPRD Maluku melalui komisi III menjelaskan proyek pembangunan jembatan Dian Pulau-Tetoat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) bakal dibongkar.

Pembongkaran jembatan yang sudah menghabiskan dana miliaran dari APBD Maluku ini, menyusul adanya tiga tiga rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR-RI di Jakarta.

“Jembatan Dian Pulau Tetoat itu akan dibongkar karena memang ada tiga rekomendasi yang diberikan oleh KKJTJ, salah satunya jembatan tersebut bakal dibongkar ulang,” kata Anggota Komisi III DPRD Maluku yang juga Ketua Fraksi Golkar, Anos Yeremias di Ambon.

Ia mengaku,pihaknya sebelumnya keberatan dengan rencana itu, lantaran saat ini daerah  kesulitan untuk membangun lagi jembatan serupa karena kemampuan keuangan daerah yang tidak memungkinkan.

Ketua Fraksi Golkar ini menegaskan, saat ini saja daerah harus membayar hutang pinjaman di PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI yang baru akan tuntas hingga tahun 2026.

“Jadi itu artinya tidak mungkin dibongkar. Sebab Kemungkinan yang kedua silahkan saja dibawa ke ranah hukum. Saya juga heran dan bingung, karena saya sendiri baru tahu kalau jembatan lengkung itu kesulitannya luar biasa. Pertanyaanya Kenapa dari awal tidak dibangun jembatan baja saja, bahkan itu lebih baik,” tandasnya.

Meski demikian, Yermias mengaku semua keputusan tergantung pada rekomendasi pimpinan. Dan jembatan itu proses pekerjaannya sudah dari tahun 2017 lalu sampai saat ini belum juga selesai.

“Selanjutnya dalam rapat dengan Kementerian PUPR sudah kita bicarakan terkait dengan daerah kita. Karena ada empat kriteria yang harus kita tuntaskan, dan hal ini sangat penting,” pungkasnya.

Dirinya menambahkan, komisi sudah berupaya banyak terkait dengan investasi penanganan jalan daerah, dan sudah dialokasikan anggaran hanya untuk Maluku belum diketahui jatah pastinya berapa.

“Karena semua data sementara ini sedang di verifikasi di Kementerian PUPR. Investnya juga sudah di tanggal 25 Bulan Januari kemarin oleh Menteri PUPR dan Kepala koordinasi, juga sudah mengumumkan ada Rp 32 Triliun yang akan dikucurkan, hanya saja tidak tahu Maluku mendapat berapa,”ungkap Anos (*)

Editor : Redaksi