BERITABETA.COM, Ambon — Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa menginginkan masukan dari banyak orang untuk rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku tahun 2025-2029.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath saat memimpin Forum Konsultasi Publik rancangan awal RPJMD Provinsi Maluku tahun 2025-2029 yang digelar di ruang rapat Lantai 6 Kantor Gubernur Maluku pada Jumat (11/4/2025).

Vanath berharap agar para peserta rapat tersebut bersifat partisipatif, mengingat dalam banyak kesempatan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa selalu menyampaikan bahwa untuk membangun daerah ini dibutuhkan pikiran dan tenaga dari banyak orang maupun fiskal dari banyak sumber.

“Gubernur menginginkan masukan dari banyak orang, oleh sebab itu dilibatkan unsur akademis karena kita ingin mendapatkan pertimbangan dari banyak aspek, apakah kebijakan yang dibuat relevan atau tidak,” ucap Abdullah Vanath.

Dalam rapat yang dihadiri para Bupati dan Walikota maupun para perwakilan yang mengikuti secara daring itu, dia menyampaikan soal isu kemiskinan, di mana tahun 2026 ada panel dari tingkat Provinsi yang memverifikasi perencanaan dari Kabupaten Kota.

Ia mengungkapkan, untuk kabupaten/kota yang ranking kemiskinannya tinggi akan diteliti, apakah ada alokasi anggaran untuk sektor penyumbang kemiskinan atau tidak, karena kadang-kadang penyumbang kemiskinan terbesar, tetapi tidak ada alokasi anggaran untuk mengentaskan kemiskinan, sehingga hal ini tidak boleh terjadi.

“Gubernur berpesan bahwa kemiskinan yang ada di Provinsi Maluku ini disumbangkan oleh 11 kabupaten/kota, tingkat kemiskinan terbesar itu di Kabupaten mana, tentu saja kita punya data, besok kita akan ukur,” ungkapnya. (*)

Editor : Redaksi