Berkaitan dengan hal tersebut, maka yang sangat diperlukan adalah memupuk nasionalisme ke-MALUKU-an yang kuat. Nasionalisme ke-Maluku-an wajib hukumnya untuk dijaga, ditingkatkan, terus menerus tanpa dibatasi ruang dan waktu bagi semua masyarakat Maluku disegala zaman.

Hal ini karena Maluku memiliki akar sejarah, bahasa, serta pengalaman bersama. Selain itu nasionalisme ke-MALUKU-an adalah wujud rasa cinta terhadap Maluku sebagai tanah air tempat putus pusar.

Nasionalisme ke-MALUKU-an dapat juga memberikan tuntunan kepada orang Maluku untuk memiliki sikap menghargai nilai-nilai kemanusiaan, tahu rasa, tenggang rasa dan merasa bahwa Maluku merupakan bagian utuh dengan darah dan diri pribadinya sendiri.

Amnesia Sejarah Maluku

Masyarakat Maluku  pada saat ini dihadapkan dengan problematika yang rumit dan  sangat memprihatinkan. Pengetahuan dan pemahaman atas kebenaran akar sejarah Maluku cenderung menurun drastis bahkan pada kelompok masyarakat tertentu cenderung punah. 

Kita selalu  membahas masalah-masalah kekinian dan mengabaikan perjalanan masa lalu. Kita secara sadar melupakan masa lalu, padahal hari ini ada karerna ada hari kemarin, dan hari esok ada karena hari ini. Mata rantai inisecara sengaja diputuskan.

Sejarah sering dianggap sebagai barang antik yang harus di-museum-kan. Sebagian besar dari orang Maluku saat ini yang mengidap penyakit amnesia sejarah. Padahal apabila kita amati secara cermat banyak sekali persoalan Maluku kemarin, hari ini dan esok  dapat diselesaikan dengan sejarah Maluku sendiri.

Pelurusan sejarah Maluku tidak dimaksudkan hanya untuk mengetahui masa lampau semata-mata, tetapi lebih dari itu, yaitu untuk menuntun orang Maluku dan generasinya lebih bersikap bijaksana dalam menyelesaikan persoalan, termasuk kompleksitas persoalan Pembangunan Maluku.

Persoalan Maluku selama ini seperti keterbelakangan dan ketimpangan sosial ekonomi adalah satu kendala  dalam upaya memajukan Maluku sebagai Provinsi yang maju dan sejahtera.

Lalu dengan kompleksnya persoalan Maluku saat ini dan akan datang, maka pertanyaan kritis adalah mau dibawa ke arah mana Maluku dan orang-orang serta generasi Maluku di masa depan. Semua itu tentunya tugas generasi muda Maluku sebagai generasi penerus perjuangan, pembangunan Maluku dalam bingkai NKRI ini.