BERITABETA.COM, Bula — Tidak stabilnya pasokan listrik di beberapa kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT], Provinsi Maluku kini semakin menjadi.  

Bukan saja masyarakat yang terkena imbasnya, kali ini puluhan Anggota DPRD di kabupaten tersebut harus beraktivitas dalam kegelapan. Seperti yang terjadi pada, Senin (6/8/2022).

Puluhan Anggota DPRD SBT terpaksa menggelar Rapat Paripurna ke-7 Masa Persidangan Kedua Tahun Sidang 2022 dalam rangka Penutupan Masa Persidangan Kedua Tahun Sidang 2022 dalam kondisi gelap gulita.

Rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD SBT Agil Rumakat di ruang rapat paripurna DPRD, itu dilanjutkan dengan Rapat Paripurna ke-8 Masa Persidangan ketiga Tahun Sidang 2022 dalam rangka Pembukaan Masa Persidangan Ketiga Tahun Sidang 2022.

Pantauan media ini di Bula, rapat yang dihadiri Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur ini sempat diskrorsing akibat pemadaman listrik oleh PT PLN Unit Layanan Pelanggan [ULP] Bula. Meski demikian, rapat kembali dilanjutkan dalam kondisi gelap gulita hingga selesai.

Sekretaris Komisi C DPRD SBT Fadli Salim Elbetan dalam sela-sela rapat paripurna tersebut mengaku, rapat paripurna yang digelar hari ini sangat tidak menyenangkan.

Fadli berujar, ada hal paling urgen yang ingin diatensikan dalam rapat tersebut, namun akibat pemadaman listrik dan ketidaksiapan pihak sekretariat dalam menyiapkan listrik alternatif akhirnya ia belum bisa menyampaikannya.

"Yang perlu saya sampaikan pimpinan, bahwa rapat ini tidak enak. Rapat paripurna ini yang kesekian kalinya tapi saya rasa tidak enak sekali. Ada hal yang ingin saya ketengahkan dalam kesempatan ini, tapi kemudian mati listrik sehingga saya tidak bisa menyampaikan," ujar Fadli Salim Elbetan.

Sebelum mengakhiri rapat paripurna itu, Agil Rumakat selaku pimpinan rapat mengingatkan kepada pihak Sekretariat DPRD SBT agar kejadian yang terjadi pada rapat hari ini tidak lagi terulang.

Rumakat menyarankan agar sebelum agenda-agenda DPRD dilaksanakan, pihak sekretariat DPRD SBT terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak PT PLN ULP Bula untuk memastikan tidak ada pemadaman listrik di Kantor DPRD SBT.

"Saya minta kepada pihak sekretariat agar kedepan, kalau ada agenda-agenda DPRD, pihak sekretariat sudah berkoordinasi dengan pihak PLN sebelumnya," ucap Agil Rumakat.

Sementara itu, Pelaksana Harian [Plh] Sekretaris Dewan [Sekwan] SBT, Fauzi Saflut saat dikonfirmasi menjelaskan, pemadaman listrik yang terjadi saat rapat paripurna berlangsung ini diluar dugaan semua pihak.

Saflut mengaku, pemadaman listrik ini disebabkan karena perpindahan arus listrik untuk Kantor DPRD SBT dari Kota Bula ke Kobisonta, namun tanpa pemberitahuan ke pihak sekretariat.

"Pemadaman listrik tiba-tiba ini diakibatkan karena perpindahan arus listrik dari Bula untuk jalur DPRD ke Kobisonta, tapi kami tidak diberitahukan. Undangan rapat ini juga kami sampaikan ke PLN, namun sampai saat ini PLN seperti biasanya. Biasa ada rapat disini kami sudah sampaikan tapi sering juga lampu dipadamkan," jelas Fauzi Saflut.

Kabag Umum, Perlengkapan dan Keungan ini mengungkapkan, saat pemadaman terjadi, pihak sekretariat langsung bergerak cepat menghidupkan mesin milik sekretariat.

Apesnya, mesin yang selama ini dipakai untuk menopang kegiatan di Kantor DPRD itu tiba-tiba tidak berfungsi normal sebagaimana mestinya.

"Untuk persiapan genset di Kantor, memang Alhamdulillah selama ini tidak ada masalah. Tapi tiba-tiba diluar dugaan, hari ini terjadi pemadaman dimesin kami. Jadi, apa yang terjadi tadi diluar dugaan kita semua," ungkapnya.

Kendati demikian, dia menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang hadir dalam rapat paripurna tersebut.

"Saya selalu Plh Sekretaris DPRD beserta staf dan perangkat kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pimpinan dan anggota, kepada Forkopimda dan seluruh OPD serta undangan lainnya yang hadir hari ini," ucapnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi