Adapun beberapa bentuk kegiatan pembelajaran yang berlandaskan pada Permendikbud No. 3 tahun 2020 Pasal 15 Ayat 1, antara lain magang/praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, riset, pertukaran pelajar, membangun desa/kuliah kerja nyata tematik dan studi proyek independen.

Secara garis besar, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan (baik soft skills maupun hard skills) agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman karena melalui berbagai program berbasis experimental learning ini mahasiswa difasilitasi untuk dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.

Oleh karena itu, mereka juga dituntut untuk mengembangkan kemandirian dengan terjun langsung ke lapangan untuk mencari dan menemukan pengetahuan serta pengalaman melalui fakta lapangan seperti kualifikasi kemampuan, permasalahan nyata, kolaborasi-interaksi sosial, pengelolaan/manajemen diri, target dan pencapaian.

Dengan memberikan hak dan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil tiga semester di luar program studinya, kompetensi mahasiswa akan lebih beragam dan lebih siap untuk menghadapi persaingan dalam skala nasional maupun global.

Misalnya, mahasiswa Sastra Inggris yang keahlian utamanya adalah kemampuan berbahasa Inggris, menulis, dan analisis. Sementara, lulusannya banyak yang bekerja sebagai penulis, jurnalis, pembaca berita, public relation di start-up company maupun perusahaan dalam dan luar negeri, asisten peneliti, pegawai di kedutaan asing, dan lain-lain.

Untuk memantapkan keahlian sebelum memasuki dunia kerja, mereka dapat mengambil mata kuliah pendukung di luar program studi misalnya mata kuliah Jurnalistik, Public Relations atau Manajemen Komunikasi yang ditawarkan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi.

Selain itu, mereka dapat mengambil mata kuliah lintas fakultas, misalnya marketing di Fakultas Ekonomi karena mata kuliah tersebut memiliki relevansi yang erat dengan keahlian berbahasa atau mengambil mata kuliah Ilmu Hukum Dasar di Fakultas Hukum untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang berbagai peraturan, pelanggaran hukum baik hukum pidana maupun perdata.

Mereka juga dapat mengasah literasi komputer dan digital mereka melalui mata kuliah yang ditawarkan oleh Jurusan Ilmu Komputer atau mereka juga dapat magang atau melakukan Praktik Kerja Lapangan di perusahaan media dan televisi untuk mendapatkan pengalaman riil tentang dunia kerja yang akan mereka jalani nanti setelah lulus.

Oleh karena itu, apabila program Merdeka Belajar ini dirancang secara matang dan diimplementasikan dengan baik,  mahasiswa akan terbentuk lebih kuat dan siap dasar keilmuannya dalam menghadapi kebutuhan zaman.

Program Kampus Merdeka juga memiliki tantangan tersendiri karena untuk mencapai hasil maksimal, perguruan tinggi harus mempersiapkan diri baik pada sumber daya manusiaya maupun fasilitas, serta merancang kurikulum yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Setidaknya tantangan yang akan dihadapi diantaranya adanya kemungkinan kesulitan dalam penanganan administrasi mahasiswa yang berpindah prodi atau kampus. Akan ada pula perbedaan standar penilaian antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lainnya.