Pemkab Malteng Dukung Pengembangan Bandara Amahai
BERITABETA.COM, Masohi - Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) menyatakan dukungannya atas rencana pengembangan Bandara Amahai untuk melayani penerbangan komersial dari dan ke Kabupaten Malteng.
Dukungan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua yang digelar di Operation Room Kantor Bupati Maluku Tengah, Rabu (28/4/2021).
Selian Bupati Malteng, hadir dalam rapat tersebut Wakil Ketua DPRD Herry Haurissa, Kepala Bandara Amahai, A. Selarulin, serta Forkompimda Kabupaten Malteng.
Tuasikal mengatakan, dukungan Pemkab Malteng terhadap perluasan areal bandara ditunjukkan melalui hasil rapat dimana Pemkab Malteng akan menjembatani penyediaan lahan pengembangan bandara dengan masyarakat pemilik lahan.
“Hasil kerja tim yang independen akan dijadikan sebagai salah satu rekomendasi kepada Dirjen Perhubungan Udara agar proses pembebasan lahan untuk kepentingan perluasan Bandara Amahai bisa terlaksana,” ungkap Tuasikal.
Dikatakannya, anggaran sebesar Rp 10 miliar telah disediakan Pemerintah Pusat melalui Dirjen Perhubungan Udara dalam proses pembebasan lahan dengan.
“Tadi dalam rapat, sudah didengar dan ikuti adanya penyiapan anggaran sebesar Rp 10 miliar guna mengurus upaya pembebasan lahan. Tentu hal ini adalah bentuk dukungan yang sangat baik, karenanya demi memajukan wilayah Malteng, saya kira kita patut dukung langkah ini,” jelas Tuasikal.
Tuasikal mengharapkan, upaya-upaya pembebasan lahan guna pengembangan kawasan bandara tidak menimbulkan masalah berkaitan dengan hak kepemilikan lahan.
“Proses harus dilakukan dengan optimal serta menguntungkan masyarakat, mulai dari berapa banyak masyarakat yang harus terima ganti untung dari upaya pembebasan lahan, serta masalah-masalah lain harus dilakukan dengan baik dan tidak tercela,” ujar Tuasikal.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Amahai, Januaris Seralurin, dalam kesempatan itu juga memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan Pemkab Malteng dalam proses pengembangan kawasan Bandara Amahai.
Ia berharap tim identifikasi lahan bisa bekerja lebih cepat agar sehingga rekomendasi juga bisa disampaikan secepatnya kepada Dirjen Perhubungan Udara tentang rencana perluasan Bandara Amahai.
‘Kita telah usulkan dana awal Rp10 Miliar untuk pembebasan lahan warga guna perluasan Bandara. Tentu kami berharap, upaya pembebasan lahan serta seluruh data yang diperlukan dapat kami peroleh dengan cepat, sehingga sebelum penyerahan DIPA di bulan Oktober atau November mendatang, seluruh data yang diperoleh dapat kita sampaikan ke Ditjen Perhubungan Udara,” tandas Seralurin.
Seperti diketahui, Bandar Udara Amahai saat ini memiliki gedung terminal seluas 290 m2 dengan luas apron 70 m x 45 m, runway sepanjang 1.050 m x 23 m serta taxiway 75 x 15 m, sehingga dapat dilayani pesawat sejenis ATR- 42 dengan kapasitas terbatas.
Bandara ini sebelumnya sudah disinggahi Maskapai Susi Air dalam melayani penerbangan perintis di bandara tersebut dengan rute Ambon-Banda-Amahai Pulang-Pergi (PP) satu kali sepekan.
Rencana pengembangan di Bandar Udara Amahai meliputi gedung terminal penumpang menjadi 1080 m2, runway menjadi 1.200 m x 30 m.
Di tahun 2019 silam, Sekertaris Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Isnis Istiartono memastikan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara akan memberi perhatian khusus dalam membangun dan mengembangkan bandara di wilayah Indonesia bagian timur.
Ini lantaran kawasan tersebut memiliki potensi ekonomi dan wisata yang cukup menarik dan perlu dikembangkan.
"Ditjen Hubud menilai perlu memberikan perhatian khusus dalam membangun dan mengembangkan bandara di wilayah Indonesia bagian timur. Kami juga mengharapkan dengan kehadiran bandara, selain untuk mempermudah pergerakan masyarakat setempat juga mampu mengangkat ekonomi dan potensi pariwisata daerah setempat dan sekitarnya," tuturnya saat itu (*)
Pewarta : Edha Sanaky
Editor : Redaksi