“Kami kira saat ini sudah waktunya berproses. Dan pemerintah sudah melakukan itu semua, maka tidak ada alasan untuk melakukan penolakan dalam bentuk apapun. Sudah 23 tahun anak negeri meninggalkan tanah leluhur itu, maka menjadi mutlak bila kami sebagai anak negeri mendukung semua program yang kini dijalankan,” kata Kordinator KOMPI Wilayah Indonesia Barat ini.

Zainuddin Hehamahua dalam kesempatan ini juga menegaskan, polimik internal yang mencuat dan menjadi konsumsi publik saat ini, bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan. Pasalnya kata dia, semua proses dan upaya hingga adanya eksekusi pemerintah daerah saat ini, telah melalui berbagai proses panjang.

“Jadi bila ada yang keberatan dengan program pemerintah, silahkan berurusan dengan pemerintah, kami tetap pada komitmen akan membangun kembali Iha sebagai negeri adat, peninggalan para leluhur kami,” tegas Zainuddin.

Ia juga meminta kepada Pemerintah Negeri Iha yang berkedudukan di Dusun Lohy, Negeri Sepa, Kecamatan Amahai, agar bisa melakukan koordinasi dan  berkonsultasi kepada Pemerinatah Daerah dalam hal ini Penjabat Bupati Malteng untuk membicarakan masalah ini.

“Tidak etis kalau persoalan ini menjadi konsumsi publik tanpa lebih dulu berkoordinasi. Apalagi secara hirarki dan administrasi pemerintahan, Negeri Iha berada dibawah pemerintah Saparua Timur dan Pemkab Malteng,” tandasnya.

Upaya pembangun kembali Negeri Iha, bag ‘gayung bersambut’. Sejumlah elemen di Kecamatan Saparua Timur, jauh –jauh hari telah menyampaikan komitmennya untuk mendukung program pembangunan Negeri Iha ini.

Para raja di seantero Pulau Saparua, melalui Ketua Latupati Saparua, Jance Sasabone telah menyatakan dukungan untuk kembalinya warga Iha ke Saparua Timur.

“Iha adalah negeri adat dan telah menjadi identitas dari pulau ini, maka tidak ada alasan untuk tidak mendukung pembangunan kembali Negeri Iha,” tandasnya.

Sasabone juga menambahkan komitmen mendukung program ini, sejak awal telah disampaikan, dan itu diawali sejak pembangunan Rumah Singgah di Negeri Iha.

“Prinsipnya, kami berkeinginan agar basudara kami dapat kembali ke tanah leluhur ini. Ini hak mereka dan tanah mereka, dan kami wajib mendukung semua program pemerintah terkait rencana ini,” tutupnya (*)

Editor : Redaksi