BERITABETA.COM, Ambon – Keinginan warga Negeri Iha, untuk kembali membangun negerinya di Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) akhirnya secara estafet mulai dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah (Malteng).

Setelah tugu identitas Negeri Iha yang sudah rampung dibangun, kini Pemkab Malteng melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) akan membangun seratusan unit rumah warga negeri Iha.

Sektertaris Komunitas Masyarakat Peduli (KOMPI) Iha Ghali Hatala kepada media ini mengatakan, pembangunan sekitar 100 unit rumah ini merupakan usulan warga Iha, yang diajukan kepada pemerintah daerah.

“Jumlah itu merupakan usulan warga Iha secara pribadi. Jadi warga yang ingin rumahnya dibangun kembali mengajukan usulan dan didata oleh tim. Saat ini yang akan siap dibangun kurang lebihnya 100 unit,” ungkap Ghali dalam keterangan persnya usai melakukan pertemuan zoom metting bersama sesepuh warga Iha, Kamis malam (6/7/2023).

Menurut Ghali, selain rumah warga Iha yang akan dibangun, Pemkab Malteng lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam waktu dekat juga akan membangun sejumlah infratruktur vital di negeri Iha.

Antaranya, pembangunan Kantor Koramil Saparua Timur dan akses jalan di negeri yang sudah lama ditinggalkan warganya itu, serta pembersihan lokasi Masjid Nurul Insan Negeri Iha.

“Semuanya dibiayai oleh pemerintah melalui APBD dan APBN,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua KOMPI Iha, Salim Titaheluw mengatakan, pihaknya secara bulat telah berkomitmen untuk mendukung semua program yang kini dijalankan pemerintah daerah.

Tanpa tendensi dan usur apapun, kata Salim, apa yang selama ini dilakukan mulai dari proses pembersihan negeri, pembangunan rumah singgah dan kegiatan lainnya adalah murni keinginan sebagian warga Iha untuk mempertahankan keberadaan negeri adat itu.

“Alhamdulillah, saat ini Penjabat Bupati Maluku Tengah telah mersepons keinginan kami dengan membangun gapura identitas negeri Iha. Ini pertanda perhatian pemerintah kepada negeri adat ini begitu besar dan nyata,” tandas Salim.  

Hal senada juga disampaikan  Halim Haulussy yang mengatakan, Iha adalah negeri adat dan juga menjadi simbol keberagaman di tanah Saparua, maka mempertahankan keberadaan negeri adat ini merupakan hal yang wajib dilakukan oleh anak cucu.