Ia menambahkan, rencana awal, geraja ini  hanya dilakukan renovasi berupa pergantian atap dan dinding, tetapi dimulai dari bantuan Yayasan Kasih Mulia, kemudian dilanjutkan dengan bantuan banyak orang yang baik sehingga gedung gereja ini boleh dibangun baru, dan ini semua murni kontribusi umat beriman.

“Karena kontribusi tersebut saya memberanikan diri untuk membangun kembali gereja sekaligus membangun pastoran yang baru untuk umat Saparua,” ungkap Pastor Paul.

Ia juga merincikan, pembangunan gereja dan pastoran menghabiskan dana sekitar Rp 673.500.000 ditambah banyak yang memberi dalam bentuk barang.

Pewarta Kabar Sukacita

Sementara itu, ketua panitia peresmian dan pentahbisan gereja, Saswaty Matakena dalam laporannya mengatakan, adapun maksud dan tujuan yang dicapai dalam pembangunan Gedung Gereja Stasi Saparua ini adalah, pertama, membentuk Iman Umat Paroki St. Fransiskus Xaverius Stasi Saparua untuk menjadi pewarta-pewarta kabar sukacita yang dimulai dari komunitas kecil yakni keluarga atau rumah tangga.

Kedua, sebagai tempat dan sarana beribadah bagi umat Katolik di Stasi Saparua, karena merupakan sebuah kebutuhan yang nyata seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan umat Katolik di Stasi Saparua kian subur, sehingga perlu membangun harapan dan cita-cita untuk memiliki sebuah gedung gereja yang representative untuk beribadah.

Matakena menambahkan, berbagai langkah dan upaya pun telah dilakukan untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita tersebut, yang dilakukan oleh Pastor Paroki dan umat hingga sampai pada hari ini diresmikan oleh yang mulia Mgr Seno Ngutra dan Penjabat Bupati Maluku Tengah.

Matakena mengakhiri laporannya, dengan sebuah ungkapan kasih bahwa Israel adalah sebuah Kota Kecil, maka dari Kota Kecil itulah, lahir Sang Juruselamat Dunia.

“Dan Semoga Saparua dari 52 jiwa Umat Katolik hari ini akan menjadi subur dan akan tetap tumbuh berkembang dan sungguh-sungguh menjadi moment KAIROTIK saat berahmat, lahirlah keberanian untuk selalu menjadi garam dan terang dalam karya dan karsa untuk umat Saparua dimasa yang akan datang,”tutup Matakena.

Acara peresmian gereja diakhiri dengan Perayaan Ekaristi dengan selebran utama Mgr Senno Ngutra, yang dilanjutkan dengan ramah tamah yang dihibur oleh artis Maluku, Jean Christy (*)

Editor : Redaksi