BERITABETA.COM, Ambon – Setelah dikabarkan kabur ke hutan, pria bejat Bendry Nurlatu (33) yang nekat mencabuli dua anak gadisnya di Namrole, Kabupaten Buru Selatan [Bursel] akhirnya menyerahkan diri ke kepolisian setempat.

Terduga pelaku pencabulan ini, telah menyebabkan salah satu anaknya Feren Nurlatu (5 tahun) menghembuskan nafas terakhir di RSUD Namrole, karena mengalami infeksi fatal.

Ayah bejat ini datang menyerahkan diri ke polisi, setelah merasa terancam pada Jumat malam (11/2/2022).

Bandry Nurlatu, sempat kabur saat akan diperiksa penyidik unit reskrim di Markas Polsek Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Sabtu 22 Januari 2022 lalu.

Selain mendiang Feren Nurlatu, ayah bejat ini juga mencabuli JN (7 tahun) kakak dari Feren.

Perbuatan tak senonoh itu terungkao ketika Feren jatuh sakit dan meninggal dunia di RSUD Namrole, Selasa (8/6/2022).

Sementara kakaknya JN, kini didampingi Polwan Polres Pulau Buru untuk penyembuhan rasa trauma (trauma healing).

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat, Sabtu (12/2/2022), mengatakan, pelaku datang menyerahkan diri sambil didampingi keluarganya. Ia diantar keluarga di Polsek Namrole.

Rum sebelumnya mengaku,  kaburnya pelaku saat akan diperiksa polisi, telah menyebabkan Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Namrole langsung dicopot oleh Kapolda Maluku.

Orang nomor 1 Polda Maluku itu kemudian memerintahkan untuk segera menangkap pelaku dan dihukum seberat-beratnya. Atas perintah itu, Polres Pulau Buru membentuk tim khusus untuk mengejar pelaku bejat tersebut.

“Polres Pulau buruh telah menurunkan tim khusus untuk mengejar pelaku, dan merasa terancam sehingga pelaku menghubungi keluarganya untuk menyerahkan diri dan diantar ke Polsek semalam,” jelasnya.

Setelah menyerahkan diri dan sempat diamankan di Mapolsek Namrole, pelaku kemudian digiring ke Markas Polres Pulau Buru di Namlea, Kabupaten Buru untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Sebelumnya, kasus pelecehan seksual yang mengakibatkan meninggalnya Feren Nurlatu ini, membuat sejumlah aktivis perempuan dan lembaga kemanusian menyampaikan duka dan mengutuk keras perbuatan yang dilakukan pelaku.

Para aktivis yang tergabung dalam ‘Gerak Bersama Perempuan Maluku’ bahkan mengeluarkan surat terbuka kepada Kapolda Maluku meminta pihak Polda Maluku turun tangan menyelesaikan kasus ini.

“Atas nama cinta dan penghormatan kita kepada almarhumah Feren Nurlatu, atas nama kemanusiaan, dan demi mewujudkan POLRI yang PRESISI, kami mohon Bapak KAPOLDA menuntaskan kasus ini,” tulis mereka dalam surat terbuka yang dibagikan luas di media sosial (BB)

Editor : Redaksi