Sebelum Rombak Birokrasi, Bupati SBT : Ikut Semangat Kami Bekerja dan Layani Rakyat

BERITABETA.COM, Bula — Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri memberi isyarat akan merombak birokrasi di Lingkungan Pemerintah (Lingkup) Kabupaten SBT.
Kendati demikian, sebelum melakukan rotasi jabatan, dia meminta kepada semua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengikuti semangat dia dan Wakil Bupati SBT Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena untuk bekerja dan melayani rakyat di daerah itu.
Fachri tidak menginginkan di awal kepemimpinan mereka ada semangat yang berbeda, kalau hal tersebut terjadi, dia tidak bisa mengajak pimpinan OPD ini bersama-sama dengan pemerintahan Fachri-Vitho.
"Saya minta tolong ikut semangat kami berdua bekerja dan melayani rakyat. Jangan sampai saya melihat ada semangat yang berbeda, karena kalau teman-teman (Pimpinan OPD) tidak punya semangat yang sama, maka mohon maaf, saya tidak bisa mengajak teman-teman bersama saya dan Vitho," ungkap Fachri Husni Alkatiri dalam arahannya pada acara silaturahmi dan buka puasa bersama di halaman Pendopo Bupati, Minggu (2/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Mantan Wakil Bupati SBT ini mengajak semua ASN untuk mengawali kerja dengan niat yang tulus dan baik.
Menurutnya, soal nanti ada perubahan atau pergeseran jabatan itu hal yang biasa dalam pemerintahan.
"Mari awali kerja kita dengan niat yang tulus, niat yang baik. Soal nanti ada perubahan sedikit, ada yang saya geser ke sana ke sini itu hal biasa dalam pemerintahan," ucapnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, dia bukan orang baru di SBT, sebab dia pernah bersama-sama dengan ASN di daerah itu dalam kapasitas Wakil Bupati mendampingi Abdul Mukti Keliobas di periode 2015-2020 lalu.
Dalam kapasitas itu, dia mengerti dan tahu kemampuan tiap-tiap pimpinan OPD, namun dia pengen melihat kembali kinerja mereka dalam beberapa waktu yang akan datang sebelum mengambil keputusan
"Sekali lagi, sebagai ASN ini hal yang lumrah, kalau niat kita benar, kita akan tetap bekerja di mana pun tempat kita ditugaskan. Tunjukkan kinerja yang baik, tunjukkan kemampuan kita melayani masyarakat yang baik. Insya Allah saya orang yang juga cukup profesional, saya senang bekerja dengan orang-orang yang profesional," katanya.
Ia menandaskan, Kabupaten SBT sudah berusia 20 tahun lebih, tentu dia dan Vitho tidak memulai dari angka nol, sebab sudah ada pemimpin-pemimpin lebih dahulu yang menorehkan kerja keras dan prestasi di daerah ini.
Mantan Anggota DPRD Maluku ini membeberkan, 10 tahun pertama dipimpin oleh Abdullah Vanath dengan berbagai catatan, ada prestasi, ada ples, ada juga minis. Sama halnya dengan 10 tahun kedua yang dipimpin oleh Abdul Mukti Keliobas. Ada ples, ada minis. Itu lumrah pada manusia.
Dia menegaskan, kehadiran Fachri-Vitho bukan untuk menghapus jejak kedua tokoh ini, namun dalam memimpin, mereka melihat yang masih kurang akan diperbaiki, yang belum tuntas mereka tuntaskan dan yang sudah baik mereka lanjutkan.
"Saya dan Vitho hadir bukan untuk menghapus jejak mereka sama sekali. Tapi kami berdua datang pada bangunan yang telah dibangun oleh mereka berdua, lalu kami melihat mana yang kurang kami perbaiki, mana yang belum tuntas kami tuntaskan, mana yang sudah baik kami lanjutkan. Saya berharap kedepan jangan ada yang membanding-bandingkan. Semua ini adalah kerja estafet, 10 tahun pertama Abdullah Vanath, 10 tahun kedua Mukti Keliobas, lima tahun ini saya dan Vitho," tandasnya.
Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS Maluku ini berujar, semangat Fachri-Vitho adalah semangat bekerja. Hal ini yang pernah disampaikan pihaknya saat menggelar rapat perdana dengan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) dan pimpinan OPD di Jakarta pasca dilantik.
Alumni Islamic University of Madinah ini mengaku, perjuangannya menjadi Bupati SBT bukan untuk menikmati jabatan ini, namun menjadi bupati untuk bekerja bagi masyarakat di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu.
Pihaknya menambahkan, komitmen untuk tidak menghapus jejak Abdullah Vanath dan Abdul Mukti Keliobas itu artinya bahwa apa telah dilakukan pimpinan OPD selama ini bukan hal yang sia-sia, namun yang masih kurang-kurang dan yang tidak benar jangan diteruskan.
"Semangat saya, semangat Vitho adalah semangat bekerja. Ini kesempatan untuk kita semua, yang kurang-kurang, plis hentikan. Yang tidak benar, plis stop. Saya ajak teman-teman kita berjalan ke depan, kita membuat sejarah baru bagi kabupaten SBT yang kita cintai," pungkasnya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi