Untuk itu, dia dan rekan-rekamnya akan menjadikan dua stasiun sebagai tindaklanjut dari kegiatan jelajah yang sudah dilakukan beberapa bulan lalu itu guna membantu masyarakat dalam mempermudah pemasaran.

"Misalnya di Kesuy, kalau pada musim tangkapan yang banyak mereka bingung. Semua orang punya hasil tangkapan, lalu siapa yang mau beli, siapa yang mau jual" cetusnya.

Azhari berharap dengan kehadiran TBM di SBT dapat berkolaborasi secara baik dengan Pemerintah Daerah (Pemda) SBT guna membantu mempermudah masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam.

"Tidak terlepas dari itu, masyarakat tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan keberlanjutan sumber daya alam melalui kearifan lokalnya. Jadi sasi yang dulunya ada tapi tidak lagi digunakan, kita harap diaktifkan kembali" harapnya.

Secara terpisah, Direktur Tunas Bahari Maluku Zainudin Mokan mengungkapkan kegiatan seminar nasional yang dilakukan secara virtual tersebut sebagai tindak lanjut dari asesmen yang dilakukan di Kabupaten SBT pada beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kegiatan itu dipandang perlu untuk mengsingkronkan kebijakan pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten guna mengimplementasikan dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

"Kegiatan ini kita laksanakan dengan alasan bahwa beberapa bulan yang lalu, kami dari Tunas Bahari Maluku sebagai mitra dari Eco Nusa yang sudah bekerjasama sejak lama. Dan dua bulan yang lalu kita sudah menjalankan asesmen di beberapa daerah di Kabupaten SBT" ungkap Zainudin Mokan

Hadir sebagai narasumber dalam seminar itu, Plt Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Hendra Yusran Siri, Kepala DKP Provinsi Maluku yang diwakili Iwan Asikin, Kepala DKP Kabupaten SBT Ramli Sibualamo, Peneliti Pengembangan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil J. A. Abrahams dan Staf Geospasial Tunas Bahari Maluku Azhari Kilbaren. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi