BERITABETA.COM, Ambon - SMA Xaverius Ambon menyatakan kesiapannya akan menggelar  sekolah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Kesiapan ini disampaikan Kepala SMA Xaverius Ambon Pastor Pius Titirloloby.

“Prinsipnya kami siap dengan sekolah tatap muka karena fasilitas pendukung sudah sangat siap. Sejumlah titik telah dipasang tempat cuci tangan bagi siswa, penyemprotan disinfektan, hand sanitizer, toilet yang representatif, sarana UKS serta fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas,"kata Titirloloby kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (11/6/21).

Menurutnya, persiapan pembelajaran tatap muka yang dilakukan oleh SMA Xaverius Ambon sudah sejak Desember 2020 lalu. Persiapan pembelajaran tatap muka  juga sudah dikomunikasikan dengan orang tua dan komite sekolah .

Selain itu, kata dia,  pihak sekolah juga sudah melakukan survei dengan orang tua peserta didik, dan dari hasil survei 66 persen orang tua sudah setuju pelaksanaan sekolah tatap muka.

Titirloloby menjelaskan, pihaknya sudah siap menggelar sekolah tatap muka, namun terlaksana karena suasana pandemi dan juga menunggu koordinasi dari pemerintah daerah.

Saat ini berdasarkan keputusan  pemerintah pusat pelaksanaan pembelajaran tatap muka, dan sudah ada respon dari pemerintah daerah dengan menyebarkan angket.

Ia menambahkan, pembelajaran tatap muka direncanakan dimulai pada tahun ajaran baru untuk  kesiapan strategi pembelajaran terbatas pada saat itu sudah diatur per jenjang masuk.

“Pada saat itu, sudah kita atur lagi berjenjang masuk pada saat itu misalnya hari ini kelas 10, kemudian 11 berikut juga kelas 12, kemudian diputar lagi, “tuturnya.

Persiapan sudah dimulai dari guru-guru SMA Xaverius yang saat ini sudah mendapat vaksin tahap kedua, pada tanggal 4 Juni kemarin.

Dijelaskan vaksin kedua merupakan salah satu syarat untuk itu. Semua guru dan pegawai sekolah harus vaksin. Terkait suasana dalam kelas nantinya pada pembelanaran tatap muka, akan diatur sehingga tidak melanggar protokol Kesehatan.

“Untuk jaga jarak di kelas, nanti diatur seperti yang diharapkan, karena dalam kelas itu harus cuma setengah saja yakni 18 orang sampai 15 orang , “tuturnya.

Selain itu, tambahnya, pihak sekolah sudah menyiapkan 400-600 masker untuk antisipasi awal.

“Kami tetap akan menghormati bahwa kekuatiran-kekuatiran orang tua, untuk itu kami mencoba  untuk mengatasi kekuatiran orang tua, ” tuturnya (BB-YP)