“Kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat dan meneguhkan kecintaan seluruh warga Kota Masohi terhadap nilai historikal lahirnya kota ini yang dipenuhi dengan semangat dan nilai-nilai perjuangan, pengabdian, pengorbanan, dan kegotongroyongan para pendiri kota ini,”ungkapnya.

Seperti diketahui, awal mula terbentuknya Kota Masohi diawali dari hasil survei yang ketiga kali dengan lokasi lokasi sekitar Amahai yang dikenal sebagai dataran ‘Namaa’. 

Dataran ‘Namaa’ kemudian final disepekati,  setelah dilakukan otomotivoring DPRDS pada persidangan tahun 1955.  Semua elemen sepakat dataran ‘Nama’sebagai lokasi ibu kota.

Kesepakatan ini kemudian berlanjut dengan kunjungan Menteri Dalam Negeri Mr. Sunaryo dan Gubernur Maluku S.M. Djosan pada tanggal 25 November 1955 di lokasi  cikal bakal Ibukota Maluku Tengah. 

Dan awal pembangunan ibukota Kabupaten Maluku Tengah itu dimulai dengan  peletakan batu pertama pada tanggal 3 November 1957 oleh Presiden RI Ir. Soekarno, sekaligus memberi nama Masohi untuk ibukota Kabupaten Maluku Tengah Masohi yang artinya gotong royong (*)

Pewarta : Edha Sanaky