Misalnya, lanjut dia, Al-Qur’an menjelaskan mengenai laut yang merupakan sumber kehidupan masyarakat. Sekiranya hal ini menjadi kajian bagi IAIN Ambon yang dapat disinkronisasikan serta dikonsepkan melalui visi dan misi.

Rektor juga membeberkan mengenai perkembangan pembangunan IAIN Ambon baik dari aspek sarana dan prasarana, maupun sistem pelayanan akademik yang kian hari terus membaik.

Pembangunan sarana dan prasarana misalnya berupa Laboratorium MIPA dan Pusat Perpustakaan yang sebelumnya ambruk akibat gempa beberapa waktu lalu, kini telah dibangun yang baru, dan sudah difungsikan. Begitu juga dengan Auditorium, dimana asaat ini pembangunanannya menuju tahapan finishing.

Kalau tidak ada aral, kata Rector, maka gedung raksasa di IAIN Ambon ini, sudah dapat digunakan pada 2022 ini. begitu juga dengan lahan baik di kampus induk saat ini maupun lahan di Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng, saat ini menuju tahapan penyelesaian pembayaran, serta dilanjutkan kepada tahapan pembangunan awal. “Semuanya sudah dalam perencanaan jangka panjang,” ungkapnya.

Untuk pelayanan akademik, lanjut Rektor, saat ini tengah dirancang pula konsep pelayanan digitalisasi. Jika usulan ini berjalan tanpa hambatan, maka direncanakan pada 2023 nanti, seluruh sistem pelayanan di kampus berjuluk hijau ini sudah dilakukan secara digitalisasi.

“Semua ini perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan pelayanan yang bermutu, transparan dan akuntabel,” jelasnya.

Rector menambahkan mengawali kepemimpinannya di tahun pertama [2021] lalu, dirinya telah melakukan terobosan dalam upaya peningkatan kerjasama, baik dengan pemerintah kabupaten/kota, maupun perguruan tinggi di Maluku dan luar Maluku.

Ia memaknai kerjasama secara formal tersebut, merupakan gagasan untuk memperkenalkan keberadaan IAIN Ambon, sekaligus menyambut alih status menjadi UIN.

Sebelumnya, Wakil Rektor I IAIN Ambon Dr. Ismail Tuanany dalam laporannya menjelaskan, visi dan misi suatu lembaga memiliki peranan sangat penting pada pengembangan lembaga.

Karena pentingnya peran visi dan misi suatu lembaga tersebut, Badan Akreditasi Nasional menempatkan visi dan misi ini pada standar paling awal, borang akreditasi, maka dianggap perlu untuk disiapkan visi dan misi yang penyusunannya melibatkan seluruh stakeholder di lingkup IAIN Ambon, mulai dari tingkat institut, hingga program studi.

“Visi dan misi harus dibuat dengan jelas dan realistik, disertai dengan tujuan dan sasaran, serta sosialisasi dan pemahaman civitas akademika termasuk di dalamnya mahasiswa,” jelasnya. (BB)

 

Editor: Redaksi