“Jika Bulog menyelep beras dari petani kita itu, tidak langsung dijual kepada konsumen, tetapi itu disimpan lagi, makanya Bulog harus dapat kualitas yang bagus,” jelasnya.

Arsad mengatakan,  petani beras yang berada di Kobisonta, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, sudah menggunakan varietas yang masuk dalam kategori beras premium.

Dan berdasarkan hasil yang diperoleh dari Bulog sendiri,  beras di daerah tersebut sudah bagus,  hanya saja kadar airnya masi tinggi diatas 16%, sehingga perlu disosialisasikan agar kadar air ditekan sampai dibawa 14%.

Untuk diketahui, pada bulan Februari sampai dengan Maret 2021, hasil panen petani di daerah Timur Kobi mencapai 11.819 ton gaba kering dari 2.000 hektar sawah produktif.

Agar tidak terjadi penumpukan beras,  pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial supaya masyarakat yang berhak menerima bantuan berupa PKH (Program Keluarga Harapan), berasnya bisa diambil dari petani saja.

“Kalau Bulog belum beroperasi, siapa lagi yang bisa menyerap beras mereka,  untuk mengatasiya,  kita sudah bicarakan hal ini dengan dinas sosial terkait bantuan kepada masyarakat. Langkah ini kita ambil supaya keluhan petani terkait penampungan beras bisa terjawab,” terangnya (BB-FA)