Setelah insiden di Saraba Caffe, loyalis JT juga tidak mengizinkan Halimun Saulatu untuk memasuki kantor DPC Demokrat. Disini, nyaris terjadi adu jotos. Beruntung, Saulatu memutuskan untuk meninggalkan kantor DPC Demokrat.

Sikap Loyalis JT Mencoreng Nama Besar Demokrat

Sebelumnya, Halimun Saulatu dalam keterangan persnya menyampaikan kekecewaannya atas pernyataan pers Ketua DPC Demokrat Malteng Non Aktif Jailani Tomagola. Beberapa pernyataan JT Kepada awak media menurut dia telah mencoreng nama besar Partai Demokrat.

“Secara pribadi maupun kelembagaan, kita sangat menyesalkan pernyataan pers Ketua DPC Non aktif Jailani Tomagola. Padahal, saat penyerahan SK Pemberhentiannya di DPD, dia menyatakan menerima dan tidak akan melakukan gerakan tambahan,” ucapnya saat konfrensi pers di Caffe Saraba.

“Kalau ada keberatan di internal, mari selesaikan secara internal. Kapasitas JT kan kader partai dan juga anggota DPRD Malteng dari demokrat,” timpalnya.

Saulatu dalam keaempatan itu menjelaskan tentang tudingan bahwa SK pemberhentian JT bodong. Apalagi, poin yangbdisungfung adalah tentang Nomor SK Kepengurusan DPC Demokrat Malteng.

“Demokrat ini partai besar. Partai yang profesional. Soal nomor SK Kepengurusan DPC Demokrat Malteng periode 2022-2027, itu kan beliau (JT) sendiri yang ajukan revisi, dan nomor SK yang dimaksudkan yang termuat dalam SK adalah nomor SK yang sudah direvisi,” jelas Saulatu.

Saulatu juga menjelaskan tentang mekanisme yang berjalan hingga lahirnya SK Pemberhentian terhadap JT sebagai Ketua DPC Demokrat Malteng. Dikatakan, mekanisme dimaksud telah dilaksakan partai.

“Tahapan permintaan klarifikasi dan panggilan oleh partai sudah dilakukan. Dia (JT) juga menghadiri penggilan klarifikasi. JT juga sudah menghadiri panggilan Dewan Kehormatan,” tukas Saulatu yang juga Anggota DPRD Provinsi Maluku ini (*)

Editor : Redaksi