BERITABETA.COM, Bula — Aliran distribusi Bahan Bakar Minyak [BBM] yang dilakukan KM Elfa Jaya di perairan Kecamatan Kesui, Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] kini menjadi sorotan sejumlah pihak.

Pasalnya, terdapat sebanyak 30 ton BBM dari total 45 ton BBM yang diangkat kapal itu hingga kini tidak jelas dikemanakan. KM Elfa Jaya diamankan pihak kepolisian, karena kedapatan mengangkut sebanyak 15 ton BBM tanpa dukumen resmi.

Hal ini diungkap Ketua Lembaga Kalesang Lingkungan Maluku [LKLM] SBT Suyatno Pattikupang yang mempertanyakan sisa 30 ton BBM yang diangkat  KM Elfa Jaya di pulau Geser dan Gorom itu.

Menurutnya, berdasarkan rekomendasi Pemkab SBT melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan [Diskoperindag] SBT hanya sebanyak 15 ton BBM yang diangkut ke Kecamatan Kesuy.

"Yang jadi pertanyaan kami saat ini, dimana 30 ton BBM sisa itu?," tanya Suyatno Pattikupang dalam orasinya dalam demo yang dilakukan Aliansi Rakyat Akar Rumput di depan Kantor PT Pertamina Terminal Bula, Senin (19/9/2022).

Dia menduga, pihak PT Pertanina Terminal Bula ikut terlibat dalam dugaan kasus BBM ilegal yang diangkut oleh kapal milik H. Jamaludin di Kota Geser, Gorom dan Kesuy beberapa waktu lalu.

Alasannya, PT Pertamina adalah penyalur BBM kepada setiap agen suplayer di kabupaten bertajuk tersebut, sehingga mereka mengetahui berapa jumlah yang dikeluarkan ke tiap-tiap agen.

Untuk itu, pemuda Negeri Bula ini mendesak pihak Kepolisian Resor [Polres] SBT untuk dapat mengusut tuntas kasus tersebut.

"Yang terjadi di Kesuy, saya menduga ada pihak Pertamina bermain didalamnya. Saya berharap pihak kepolisian juga dapat mengusut tuntas persoalan ini," tegasnya.

Sebelumnya, Kapten KM Elfa Jaya La Ramli saat ditemui beritabeta.com di Bula pada 11 September 2022 lalu mengaku, pihaknya bersama enam Anak Buah Kapal [ABK] melakukan melakukan pemuatan 45 ton BBM dari Kota Bula.

La Ramli membeberkan, dari jumlah tersebut pihaknya melakukan pembongkaran sebagian BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Minyak Tanah [Mitan] di Kota Geser dan Gorom, sementara 15 ton lainnya diperuntukkan di Kecamatan Kesuy.

"Katong [kami] muat dari Bula 45 ton, bongkar di Geser dan di Gorom. Di Geser 20 ton, di Gorom 10 ton itu Hengky punya. Sisa 15 ton untuk Kesuy." akui La Ramli. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi