BERITABETA.COM, Ambon — Puluhan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menggelar aksi damai sambut peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-76 tahun.

Aksi yang berlangsung di halaman kampus dengan slogan 'Hotumese, Selasa (17/8/2021) itu dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Unpatti Ambon.

Ketua BEM Fisip Unpatti Ambon Muhammad Nasir Angar kepada wartawan usai menggelar aksi damai itu mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh Mahasiswa dari Fisip Unpatti dan juga mahasiswa dari fakultas-fakultas lainnya.

“Aksi ini diikuti oleh mahasiswa dari Fisip dan juga mahasiswa di luar daripada Fisip Unpatti” ungkap Muhammad Nasir Angar

Muhamamd Nasir membeberkan, materi orasi yang disampaikan sejumlah orator dalam aksi damai tersebut tentang usia kemerdekaan RI, sama halnya usia Provinsi Maluku, sehingga mereka menolak kemiskinan di provinsi seribu pulau itu, menurutnya sudah saatnya negara berlaku adil untuk Maluku.

Dia mengaku, aksi itu juga sebagai bentuk kritik dan protes kepada negara, pasalnya Maluku juga bagian dari NKRI. Maka dari itu, kurang lebih 76 tahun provinsi Maluku dimekarkan sampai saat ini, Maluku masih dikategorikan sebagai provinsi termiskin ke-4.

“Oleh karena itu, kami mendesak pemerintah pusat dan juga kepada pemerintah daerah provinsi bahwasannya, kebijakan-kebijakan yang yang berorientasi atau berimplikasi terhadap kepentingan masyarakat khususnya masyarakat Maluku untuk bagaimana agar lebih diprioritaskan,” ujarnya

Dia menegaskan, Pemerintah harus melihat segala bentuk permasalahan di masyarakat, pasalnya masih banyak ketertinggalan yang terjadi di Maluku baik dari segi pembangunan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang semestinya menjadi catatan kritis untuk pemerintah guna mengevaluasi segala kondisi tersebut.

Untuk itu dia berharap, pemerintah dapat melihat gerakan anak muda Maluku, lebih khususnya mahasiswa Maluku yang protes terhadap kondisi Maluku saat ini.

“Saya berharap agar pemerintah lebih serius, lebih atensi dalam melihat berbagai ketimpangan yang terjadi di Maluku dan dapat mengambil langkah solutif untuk Maluku keluar dari masalah kemiskinan,” harap pemuda asal SBT itu (*)

Pewarta : Feby Sahupala