Secara menyeluruh, tambah Mercy untuk Maluku terdapat sebanyak 97 PLTD yang dipersiapkan. Jumlah ini termasuk untuk memenuhi sejumlah power house (rumah mesin) yang sudah dibangun pada tahun 2017, 2018 dan 2019 lalu dan jumlahnya mencapai  86 PLTD.

“Ini belum termasuk yang sementara dalam proses konstrusi dan dalam tahapan pengusulan berupa proposal,” bebernya.

Mercy yang juga Anggota Badan Anggaran DPR RI ini mangaku, khusus untuk SBB, wilayah yang menjadi pembahasan serius itu ada pada kawasan Taniwel dan Taniwel Timur.

Dari hasil diskusi dapat disimpulkan kedua wilayah ini,  harus disediakan mesin dengan kapasitas 2x400 KV. Sedangkan untuk Buano diperkirakan kapasitas mesinnya sebesar  2x200 KV.

Selain masalah pasokan listrik, tadi juga mengemuka masalah Sumber Daya Manusia (SDM) yakni berupa tenaga –tenaga lapangan yang harus pula disediakan oleh pihak PLN.

Persoalan SDM ini, tambahnya,  sama halnya dengan pengadaan mesin, karena itu menjadi kewenangan PLN Pusat, sehingga hal ini pula harus dibicarakan untuk menuntaskan masalah yang ada di Maluku.

“Ini beberapa persoalan yang mengemuka dan kita bahas bersama tadi, sehingga harus dibicarakan lebih khusus di tingkat pusat. Tentunya, sebagai wakil rakyat asal Maluku kami akan intens dan serius membicarakannya dengan Kementerian dan PT. PLN Pusat,” tandasnya (BB-DIO)