"Tidak semua orang tua siswa dan mahasiswa serta santri memiliki kecukupan dana jika setiap kali anaknya harus bepergian untuk studi  harus membayar Swab Antigen dengan biaya yang cukup mahal. Demikian halnya dengan warga kurang mampu yang membayar Swab antigen lebih mahal dari harga tiket tujuan Ambon, karena itu kita gratiskan untuk komponen ini,"tandasnya.

Sekda juga menambahkan, Bupati Buru Ramly Umasugi telah memikirkan untuk membeli alat rapid tets antigen jenis genesos (alat tiup) untuk dipasang di pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan feri. Nantinya alat ini mampu mendeteksi virus Covid-19 terhadap para pelaku perjalanan dan biayanya juga sangat murah Rp.40ribu sampai Rp.50ribu per orang.

Dengan memasang alat genesos di pelabuhan sangat  memudahkan dan meringankan beban masyarakat pelaku perjalanan  atas besarnya harga RDT-Ag.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buru, Ismail Umasugi membenarkan 5000 space RDT-Ag telah dipesan dan akan tiba dalam waktu dekat.

Bagi pelajar, mahasiswa, dan santri yang akan melakukan perjalanan dapat menunjukan kartu mahasiswa dan mengambil rekomendasi dari tim Gugus Covid-19 untuk melakukan RDT-Ag  gratis di RSU.

"Sedangkan untuk masyarakat menengah kebawah dapat menunjukan surat keterangan tidak mampu dari desa,"tambahkan Ismail (BB-DUL)