Puluhan Mahasiswa Gelar Demo Tolak PPKM di Kota Ambon
BERITABETA.COM, Ambon - Puluhan mahasiswa yang juga Remaja Mesjid Imam Rijali IAIN Ambon, menggelar aksi demonstrasi menolak diberlakukan PPKM Mikro di Kota Ambon.
Demo yang berlangsung di halaman kantor Walikota Ambon, Kamis (15/7/2021) ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polresta Ambon dan Pp. Leasse, serta Satpol.PP.
Dalam aksinya, mahasiswa sempat membakar masker sebagai bentuk protes dan penolakan atas pemberlakuan kartu vaksin yang menjadi syarat administrasi dalam pelayanan publik serta PPKM Mikro Diperketat.
Puluhan mahasiswa terlihat sempat menyampaikan orasi secara bergantian dan membacakan pernyataan sikap. Selang beberapa menit kemudian, mereka melepas masker yang dikenakan dan langsung dibakar, dihadapan peserta demo yang lain dan aparat yang melakukan pengamanan.
Aksi demo yang dikoordinir Ketua Remaja Masjid Iman Rijai, Iqbal Kaplale, para mahasiswa menyampaikan sejumlah point tuntutan. Antaranya :
1. Menolak PPKM Mikro Diperketat di Maluku.
2. Menolak Surat Edaran Kemenag Maluku tentang ditiadakan salat Idul Adha.
3. Menuntut Pemerintah Kota Ambon untuk melakukan transparansi anggaran.
4. Menolak pemberlakuan kartu vaksin sebagai syarat administrasi dalam pelayanan publik.
5. Meminta Pemerintah Kota Ambon melakukan evaluasi pada setiap rumah sakit.
6. Menolak dan mengutuk dengan keras masuknya tenaga kerja asing ke Maluku.
Wakapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Heri Budianto, turun langsung membubarkan demonstrasi tersebut. Heri memastikan, aksi dari mahasiswa tidak memiliki izin.
"Demo yang dilakukan mahasiswa ini tidak memiliki izin resmi dari kepolisian," kata AKBP Heri.
Heri juga menyinggung dengan pemberlakuan PPKM Mikro di wilayah Pulau Ambon, maka mobilitas warga dikurangi. Kalau warga mau demonstrasi harus mengajukan surat izin dari kepolisian minimal tiga hari sebelum aksi.
"Terkait mahasiswa yang diduga terkena pukulan anggota polisi, tentu ada mekanismenya dan mereka dipersilahkan untuk melapor ke Propam," ujar Wakapolresta.
Massa aksi terdiri dari gabungan mahasiswa dari perguruan tinggi dan organisasi pemuda di Ambon. Demonstrasi awalnya berlangsung damai meski di tengah hujan, pendemo berada di luar pagar dan memanjat pagar untuk melakukan orasi serta membentangkan spanduk.
Sekitar pukul 12.30 WIT, aparat kepolisian dan Satpol PP yang berjaga langsung membubarkan paksa para demonstran.
Terlihat tiga orang pendemo ditarik masuk ke dalam halaman kantor Wali Kota Ambon secara paksa oleh petugas. Seorang mahasiswa, Ikbal Kaplale, mengaku sempat dipukuli hingga tersungkur ke tanah karena menolak diamankan oleh aparat (*)
Pewarta : Patrick Papilaya
https://www.youtube.com/watch?v=XsYnqi_Oktc