BERITABETA.COM, Ambon – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon lewat tim pengendali PSBB telah menyiapkan langkah strategi untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di Kota Ambon.

Salah satunya  dengan membentuk posko bersama dalam rangka pengendalian penularan Covid-19 di tingkat Desa/Kelurahan dan Negeri.

“Pemkot bersama Korem dan Polres mengambil langkah itu untuk membatasi wilayah sensitif. Untuk itu, kita telah koordinasikan agar semua desa/kelurahan dan negeri dibentuk posko bersama,” kata Walikota kepada wartawan, Senin (24/8/2020).

Posko bersama itu tidak hanya melibatkan tenaga kesehatan, Babinsa serta Babhinkamtibmas saja, tapi juga turut melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga tokoh pemuda. Posko bersama itu akan diarahkan untuk membatasi masing-masing wilayah.

Ia berharap, langkah tersebut bisa semakin efektif untuk memblokir wilayah-wilayah desa lokal yang terbatas. Dirinya juga memastikan, dalam waktu dekat Posko bersama itu sudah mulai jalan. “Langkah itu diambil juga sebagai antisipasi masa transisi ini berakhir,” jelasnya.

Richard menjelaskan, penanganan di pusat Kota akan menjadi perhatian khusus Pemkot. Sementara di pinggiran-pinggiran atau desa/kelurahan dan sebagainya akan menjadi perhatian bagi pemerintah ditingkatannya yang dikoordinir oleh masing-masing kecamatan.

Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas (Gustu) Kota Ambon, Joy Adriansz mengatakan, langkah lain yang dilakukan Pemkot adalah melakukan penguatan kapasitas bagi seluruh perangkat di Desa dan Kelurahan.

“Langkah berikutnya yang dilakukan Pemkot adalah dengan melakukan pelatihan/peningkatan kapasitas kepada gugus tugas di tingkat desa/kelurahan serta memberlakukan buku Saku Tangguh Bencana di Desa/ Kelurahan yang akan diterapkan di masing-masing Kelurahan/Desa,” kata Jubir.

Selain itu, Pemkot juga akan melakukan sinergitas dan koordinasi antara Gustu yang ada di desa/kelurahan dengan Gustu Kota Ambon untuk mengetahui tanggung jawab masing-masing, baik ditingkat desa/kelurahan maupun di tingkat Kota.

“Hal penting yang perlu terus dilakukan adalah meningkatkan sosialisasi bagi masyarakat terkait pentingnya menerapkan 4M dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” tutur Joy.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan lewat pemberlakuan 4M dalam beraktivitas untuk mencegah serta menekan penularan COVID-19.

“Masyarakat tidak perlu kuatir dan takut dalam beraktivitas, asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan lewat protap 4M dengan mengedepankan Pola Hidup Bersih dan Sehat,” jelasnya. (BB-AHM)