Wartawan Media Online Dianiaya di Tambang Emas Gunung Botak
Korban malam itu juga dievakuasi turun dari Gunung Botak oleh tiga saudaranya, bernama Husea Batuwael, Oyang Salakai dan Adrian Salasiwa menuju Desa Wamsait. Kemudian korban melapor ke Mapolres Pulau Buru.
Di hadapan polisi, korban mengaku akibat pemukulan itu ia menderita sakit di kepala bagian atas, kepala bagian belakang, wajah bagian kiri dan wajah bagian. Terdaat juga luka lecet pada alis mata, serta bagian kaki dan lutut mengalami cedera dan bengkak.
Menyikapi kasus ini, Careteker Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Buru, Anto Rada di Namlea, Senin sore (30/08/2021), meminta agar masalah pemukulan terhadap wartawan di Gunung Botak ini jangan sampai didiamkan.
“PWI akan mengawal proses hukum, karena korban wajib dibela . Siapa saja yang terlibat dalam insiden itu harus dicari dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,"pungkas Anto Rada.
Secara khusus, Anto Rada juga menyampaikan seruan tegas bagi para jurnalis, agar bersama-sama melawan tindak kekerasan terhadap wartawan.
“Mau dia meliput dimana saja, baik di lokasi Gunung Botak, atau di tempat lain.Kita harus melawan," tegas Anto Rada (*)
Pewarta : Abd. Rasyid T