Kini menjelang seratus tahun sejak runtuhnya Daulah Utsmaniyah tahun 1924, cahaya itu justru menyembul di ufuk Barat. Senandung Ramadhan berkumandang indah. Dari alun - alun persimpangan dunia, Times Square, New York, kerlip Ramadhan perlahan menebarkan permata kebaikan menyelimuti mahkota Kerajaan terbesar di Eropa.

Begitulah jika Allah berkehendak.

Laga dakwah diberi sepotong asa.

Ramadhan menjadi ghirah kebangkitan.

Biidznillah......

Suluh penerang itu telah bercahaya.

Hangatkan kembali cinta yang terporak diantara kita lantaran terpicu urusan dunia. Jangan menyelisihi tradisi jamuan berbuka dengan amanah para khalifah. Mereka tak biarkan Maghrib menghilang, Isyapun ikut terbang, menyisakan tarawih dalam buai mimpi    tersebab jamuan buka bersama.

Tamu agung telah separuh jalan. Hujan ampunan silih berganti di siang maupun malam untuk semua yang mau berbenah. Semoga Allah mudahkan kita menjemput kemenangan di garis finish Ramadhan. Wallahu a'lam bishowab.

 

Geldrop, 17 Ramadhan 1444 H