Menurut dia, selaku pihak ketiga yang menyuplai semua meterial untuk pembangunan gedung sekolah tersebut, sudah berusaha meminta agar Kepsek SMP 1, Ollyva Esther Turlel menyelesaikan semua keuangan berkaitan dengan jhak pekerja juga rekanan.

“Kan semua anggaran sudah dicairkan. Mengapa material yang sudah kami suplai belum dibayar, siapa yang mau bayar? Setelah lapor kepada kepala dinas Pendidikan, bahkan kami sudah bolak balik berapa kali. Bahkan di depan Kepala Dinas Pendidikan dan PPTK, kepala sekolah SMP 1 itu mengaku uang pencairan termin ketiga sudah dipakai semuanya. Kami tidak tahu uang itu dipakai untuk apa,” bebernya.

Ia mengungkapkan, kepsek SMP 1 harus membayar kekurangan kepada pekerja sekitar Rp.80.000,000. Sialnya hak para pekerja ini belum dilunasi.

“Kami sudah menghubungi kepalah sekolah dan pihak dinas Pendidikan, tetapi hak kami belum diselesaikan. Atas masalah ini kami meminta pihak Dinas Pendidikan KKT turut bertanggung jawab. Mereka harus memanggil Kepsek SMP 1 Kormomolin. Kalau tidak baayar hak kami, maslaah ini akan kami laporkan ke tingkat yang lebih tinggi,” ancam Philipus Naranlele. (BB-SL)