Permudah Akses Masyarakat, Kemenhub RI Maksimalkan Layanan Perintis di Maluku

Ia menandaskan, untuk bus dilayani oleh Damri. Sementara untuk kapal penyeberangan dilakukan oleh beberapa perusahaan dengan enam kapal yang mendapatkan subsidi yang tersebar cukup merata ke pulau-pulau di Maluku dan sekitarnya.
Kapal tersebut yakni, KMP Badaleon dari perusahaan PD Panca Karya untuk lintasan Namlea - Teluk Bara - Sanana, KMP Tatihu dari perusahaan PD Panca Karya untuk lintasan Wahai - Waigama - Sorong, KMP Tanjung Sole dari perusahaan PD Panca Karya untuk lintasan Namlea - Manipa - Buano - Waisala.
Kemudian KMP Egron dari perusahaan Kalwedo Kidabela untuk lintasan Saumlaki - Seira - Wunlah - Larat - Yaru - Momar, KMP Tanjung Kabat perusahaan dari PT Bipolo Gidin lintasan Galala - Ambalau - Wamsisi - Namrole - Leksula - Tifu - Nanali dan KMP Lorry Amar dari perusahaan PD Panca Karya untuk lintasan Tual - Teor - Kesui - Gorom - Geser - Air Nanang - Ambon.
“Kedepannya kita akan usulkan untuk lebih banyak lagi lintasan kapal penyeberangan yang akan mendapatkan subsidi. Dari evaluasi kami, layanan Damri sudah cukup menjangkau daerah-daerah pelosok. Tahun depan kami akan mencoba menambah kepada layanan perintis kapal penyeberangan. Hal ini disebabkan daerah kami merupakan wilayah kepulauan,” pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi