Popularitas diantara calon Presiden terjadi lebih karena jabatan dan ketokohan calon yang bersangkutan, seperti Prabowo adalah seorang Menteri & ketua partai Gerindra sekaligus calon presiden pada tahun 2019, kemudian  Anies, Ganjar, Ridwan Kamil dan Khofifah sebagai Gubernur, kemudian Puan, Muhaimin sebagai Pimpinan Partai dan Pimpinan DPR RI, Erick Thohir dan Sandiaga sebagai Menteri, Andika Perkasa sebagai panglima TNI, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Menko Perekonomian dan AHY, Ketua Umum Partai Demokrat, yang belakangan dianggap sebagai pemimpin alternatif dari pihak oposisi.

 

Sementara itu untuk tingkat keterpilihannya (elektabilitasnya) bagi aktor-aktor politik potensial di Jawa yang berpeluang ikut dalam kontestasi dalam pemilihan Presiden mendatang apabila pilihannya sekarang maka hasil yang didapatkan sebagai berikut: Ganjar (24,7%), Prabowo (19,6%), Anies Baswedan (16,9%), AHY (4,1%), Muhaimin (3%), Ridwan Kamil (3%), Airlangga (2,4%), Erick Thohir (2,2%), Puan maharani (1,9%), Andika (0,3%), Sandiaga (0,3%), Khofifah (0,2%), dan yang belum menentukan (20,8%). Sebagaimana table berikut:

 

 

Dari tabel di atas, tingginya suara Ganjar bisa dijelaskan bahwa Ganjar sangat mendominasi dari sisi elektabilitas, hal ini terjadi karena, Ganjar diidentifikasi oleh masyarakat Jawa terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah sosok yang memiliki kepribadian dan jiwa kepemimpinan seperti Jokowi.

Alasan lain elektabilitas Ganjar tinggi, karena sering muncul di media sosial, terutama televisi dan Youtube, baik saat berkunjung ke lapangan maupun menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan.