Julkisno Kaisupy, Anak Petani dan 'Mama Biam' Kini Perwira Polri

Saat libur tugas, dia ke terminal angkutan umum di Kawasan Mardika Ambon untuk menjadi kondektur.
“Waktu itu lima hari kerja, Senin sampai Jumat. Nah biasanya Jumat sore atau setelah pulang tugas, saya ke kos untuk mandi dan cuci pakaian, seterusnya saya ke Terminal Mardika untuk jadi kondektur angkutan umum dalam kota,” terangnya.
Kalau sudah keluar saat liburan, Julkisno justru tidak hidup santai. Dia tetap bekrja keras untuk mendapatkan uang dan merajut pertemanan dengan warga sipil.
“Sejak Jumat sotre pulang tugas, saya ke terminal jadi kondektur angkot. Saya pulang biasanya Minggu malam atau Senin pagi, dan langsung masuk kantor,” imbuhnya.
Niat menjadi kondektur bukan semata-mata untuk mendapat tambahan uang, tetapi dia ingin mengetahui sweperti apa kehidupan yang dirasakan orang-orang yang berjualan di pasar maupun terminal.
“Rata-rata supir saya itu orang-orang dari Negeri Wakal dan Hitu Kecamatan Leihitu. Disamping jadi kondektur tujuan saya bergaul dengan orang-orang di pasar dan terminal selama hampir dua tahun, untuk mendapat teman juga merasakan apa yang mereka rasakan. Saya tahu menyetir mobil karena jadi kondektur,” imbuhnya.
Ketika konflik horizontal melanda Maluku, pusatnya di kota Ambon (1999), Julkisno memilih pindah kos-kosan. Dia mukim di kawasan Galunggung Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau.
Ia lalu pindah tugas di Polres Pulau Ambon dan pulau-pulau Lease, Perigi Lima Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. Saat menikah pada 2000 silam, Julkisno masih hidup di kosan. Kebetulan tempat kosnya bertetangga dengan Syarief Hadler (sekarang Wakil Walikota Ambon).
Karena mendengar ada anak kompleks yang mau nikah, sebagai tetangga Syarief Hadler lalu memberi jas dan meminjamkan mobil kepada Julkisno untuk prosesi akad nikah. Padahal sebelumnya Julkisno tak kenal Syarief yang saat itu masih menjadi anggota DPRD.
“Saat itu ada yang sampaikan ke beliau (Syarief), lalu pak Syarief beri Jas dan pinjamkan mobil beliau untuk saya pakai di hari pernikahan. Maklum, situasi saat itu masih konflik, mau beli pakaian baru kan susah, sebab toko pakaian tidak ada yang buka,” timpal Julkisno.
Setelah menikah pun Julkisno masih hidup kurang lebih enam bulan di kos-kosan. Singkat cerita, usai menikah dan situasi kota Ambon serta Maluku umumnya berangsur aman, Julkisno mengadu nasib lagi yakni ikut tes untuk menjadi perwira.
Cita-cita mengejar pangkat balok di Pundak sempat kandas. Pada 2013 lalu, dia sempat daftar ikut seleksi calon perwira Polri. Sayangnya Julkisno tidak lolos. Meski begitu, semangatnya tak pupus.
Selaku abdi negara Julkisno tetap menjalankan tugas sebagai anggota Polri continue. Seiring waktu berjalan atau tepatnya pada 2015, Julkisno kembali mengadu nasib. Dia kembali mendaftar untuk tes Perwira, setelah dua tahun beruntun tidak ikut tes.
“Pada 2015 saya kembali ikut tes. Alhamdulillah lulus dan ikut sekolah pendidikan perwira di Sukabumi,” ungkapnya.
Setelah selesai pendiidikan pangkat Inspektur Satu (Iptu) melekat di pundak, Julkisno lalu di tempat tugaskan di Mapolresta Pulau Ambon. Kapolda Maluku saat itu Murad Ismail.
Ia juga sempat ditugaskan selama 11 tahun di Pemerintah Kota Ambon. Selama 5 tahun pertama menjadi pengawal pribadi sekaligus ajudan Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler periode 2001 – 2006.
Kemudian sempat balik ke Polres Ambon namun diminta oleh Walikota Yopi Papilaya saat itu, untuk bantu menjadi pembina sekaigus mendampingi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ambon untuk menegakkan Perda Kota Ambon dan kebijakan Walikota Ambon selama 6 tahun (2007- 2013).
Selanjutnya pada 2016 atau era Kapolda Maluku Ilham Salahudin mempercayakan Julkisno menjabat sebagai Kapolsek Elpaputih, wilayah perbatasan antara Kabupaten Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah. Setelah itu dia ditarik masuk ke Polsek Teluk Ambon, dengan jabatan yang sama (Kapolsek).
Pria yang dikenal cair dalam berkomunikasi ini tak lama bertugas di Polsek Teluk Ambon. Ia lalu ditarik masuk lagi ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, sebelum beralih status menjadi Polrests Pulau Ambon. Jabatan yang diembannya adalah Kabag Humas Polres Pulau Ambon.
Seterusnya, mantan Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar, memutasikan Julkisno dari Kabag Humas Polres Ambon menjabat sebagai Kapolsek Leihitu, 2020-2021.