Oknum Pokja PUPR Maluku Diduga “Bermain” dengan Bos PT. Arya Perkasa Utama
Ada lima Perusahaan/Rekanan yang mendaftar dan ikut proses lelang paket proyek Gedung Auditorium IAIN Ambon.
Yaitu; PT. Kurnia Karya Sukses, PT. Kembar Jaya Abadi, PT. Karya Laksana Sejahtera Sukses, PT. Lasisco Haltim Raya, dan PT. Marsa Maiwa Lestari. Lima perusahaan ini ada yang beralamat di Kalimantan, Maluku dan Pulau Jawa.
Berdasarkan data LPSE Kemenag.go.id mengumumkan; PT. Kurnia Karya Sukses dengan Harga Penawaran Rp.20.834.411.299,90. Harga Terkoreksi Rp.20.834. 411.299,9.
PT Kembar Jaya Abadi dengan Harga Penawaran Rp.24.145.497.676,32. Harga Terkoreksi Rp.24.145.497.676,3.
PT Karya Laksana Sejahtera Sukses dengan Harga Penawaran Rp.24.264.664.323,89. Harga Terkoreksi Rp.24.264.664.323,8.
PT Lasisco Haltim Raya dengan Harga Penawaran Rp.25.525.289.371,20, dan Harga terkoreksi Rp.25.525.289.371,2.
PT Marsa Maiwa Lestari memiliki Harga Penawaran Rp.25.525.429.762,54, dan Harga Terkoreksi Rp.25.525.429.762,5.
Kejanggalannya, hasil lelang pertama pada Maret 2021 justru dibatalkan. Panitia juga diganti. Lalu Lelang ulang (kedua) di Juli 2021.
Anehnya, muncul nama PT. Arya Perkasa Utama sekaligus diumumkan sebagai pemenang. Sebaliknya, lima perusahaan yang mendaftar dan ikut lelang ulang paket proyek yang sama itu justru tidak ada satu yang ditetapkan sebagai pemenang.
Panitia lelang pertama Maret 2021 yang diberhentikan oleh Rektor IAIN Ambon diantranya; Syukur (Ketua Panitia), La Endaku, dan Husein Rumain.
Panitia/Pokja baru (Juli 2021) yang diangkat oleh Rektor IAIN Ambon adalah Nur Tuny dan Fahmi, Pegawai lingkup Kampus IAIN Ambon. Ketua Panitia baru yakni pegawai dari kantor pusat Kemenag RI di Jakarta. Pejabat Pembuat Komitmen adalah Jamal Warandi. (BB-RED)