BERITABETA.COM, Ambon – Penguatan Antikorupsi terhadap penyelenggara negara berintegritas melalui kegiatan paku integritas yang diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), perlu didukung oleh semua pihak.

Upaya KPK tersebut juga didukung oleh Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Muhammad Tito Karnavian dalam kegiatan Paku Integritas di Gedung Merah Putih KPK yang juga di siarkan melalui Kanal Youtube KPK Kamis, (11/08/2022).

Kegiatan Paku Integritas ini diikuti oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo,, serta para pejabat Eselon I lingkup Kemendagri.

Tito mengapresiasi kegiatan paku integritas yang digelar oleh lembaga Komisi Anti Rasuah. Menurut dia, KPK memberikan nuansa baru dengan adanya pendidikan ini [paku integritas].

“Karena memang betul penanganan korupsi tidak akan mungkin dikerjakan oleh KPK sendiri," ujarnya.

Ia menegaskan, pemberantasan korupsi tidak hanya dilakukan melalui upaya penindakan, tetapi juga melalui pencegahan yang mencakup perbaikan sistem dan pendidikan antikorupsi.

"Menurut saya, penanganan korupsi tidak akan dapat diselesaikan dengan hanya penindakan saja. Keberhasilan tugas penegakan hukum kepolisian bukan dihitung dari jumlah berapa banyak orang yang masuk penjara, tetapi dihitung dari sedikit yang masuk penjara karena melakukan pidana,"ketusnya.

Menurut dia, dengan keterbukaan demokratisasi akibat digitalisasi, penyelenggaraan pemerintahan [pusat dan daerah] harus semakin transparan.

Hal itu dilakukan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, baik, dan berwibawa atau good and clean government.

Di satu sisi, pelaksanaan pemerintahan dituntut untuk mengendepankan akuntabilitas, profesionalisme, transparansi, partisipasi publik, efektivitas dan efisiensi, serta supremasi hukum.

Sedangkan clean government menitikberatkan pada prioritas pemerintahan dan pembangunan yang berorientasi sepenuhnya pada pelayanan masyarakat.

"Dunia semakin berubah, makin transparan, gerakan antikorupsi semakin lama semakin menguat. Kalau kita tidak cepat adaptif berubah, maka kita akan tergilas," timpal mantan Kapolri ini.   (*)

 

Editor : Samad vanath Sallatalohy