BERITABETA.COM, Ambon – Setelah menggeledah sejumlah titik lokasi kantor perusahan dan kediaman pihak terkait di Masohi Kabupaten Maluku Tengah, selanjutnya Tim Penyidik Komisi Pemberantsan Korupsi (KPK) kembali masuk ke Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Selain memeriksa saksi, tim penyidik KPK juga hingga kini masih bekerja untuk mengungkap oknum lain yang diduga terlibat dalam ‘gurita korupsi berjamaah’ terkait pekerjaan proyek infrastruktur di Kabupaten Buru Selatan atau Bursel tahun anggaran 2011 hingga 2015.

Dugaan aliran uang dari oknum pengusaha ke tersangka eks Bupati Kabupaten Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulisa [TSS] juga masih diselidiki atau ditelisik oleh lembaga superbodi ini.

Bertalian dengan ihwal itu pada Kamis, 16 Maret 2022, giliran 10 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buru Selatan (Bursel) diperiksa oleh tim penyidik KPK di Mako Brimob Polda Maluku.

“Hari ini, pemeriksaan lanjutan terhadap saksi dalam perkara tindak pidana korupsi terkait proyek pembangunann jalan Dalam Kota Namrole tahun 2015 di Pemerintahan Kabupaten Buru Selatan untuk tersangka TSS,” ujar Ali Fikri, Juru Bicara KPK Bidang Penindakan kepada Beritabeta.com melalui WhatsApp Kamis, (16/03/2022).

Ali menyebut sepuluh orang tersebut mereka diperiksa oleh tim penyidik KPK di Markas Komando Satuan Brimob Polda Maluku, Kelurahan Tantui Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Provinsi Maluku.

Masing-masing, Muhajir Bahta Ketua DPRD Kabupaten Buru Selatan dari Fraksi Nasdem. Jamatia Booy, Wakil Ketua DPRD KAbupaten Buru Selatan dari Fraksi Golkar. Bernardus Wamese, Anggota DPRD Kabupaten Buru Selatan.

Daniel Saleky     Panitia Pengadaan atau Kelompok Kerja (Pokja) Lelang Umum, Kabupaten Buru Selatan. Samsul Bahri Sampulawa, mantan Bendahara Setda Pemkab Buru Selatan.

Ismid Thio,  Inspektur pada Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buru Selatan. Japar, Kasubag Perencana dan Keuangan pada Inspektorat Kabupaten Buru Selatan.

Thomas Marulessy, Pejabat Pembuat Komitme pada Dinas Kesehatan Buru Selatan tahun 2012 hingga 2014.

Semuel R Teslatu, PNS pada Pemkab Buru Selatan, dan Aisya Ida, Bendahara Setda Kabupaten Buru Selatan.

“Pemeirksaan saksi mash jalan, tentunya untuk kepentingan penyidikan perakra ini,” tutur Ali Fikri.

Menyinggung adakah peluang KPK menetapkan lagi tersangka baru dalam perakra ini? ditanya begitu, Ali tampak merahasiakannya.

“[KPK] masih fokus melengkapi penyidikan perkara tersangka TSS dan kawan-kawan,” tukasnya.

Ali menambahkan untuk bukti-bukti atas keterlbatan para pihak terkait semuanya nanti disampaikan di proses persidangan.